Rabu, 22 Desember 2010

Abjad Jepang

Dalam bahasa Jepang terdapat tiga macam abjad, yakni hiragana, katakana, dan kanji. Masing-masing jenis abjad mempunyai kegunaan sendiri-sendiri.
1. Hiragana
Hiragana sering digunakan untuk menuliskan kata-kata asli dalam bahasa Jepang yang tidak mempunyai kanji atau digunakan untuk menuliskan ekor kata dari kata kerja(okurigana). Walaupun begitu, bukan berarti kita tidak boleh menuliskan semua kata-kata asli bahasa Jepang dengan hiragana. Hiragana yang ditulis kecil di atas kanji disebut dengan furigana digunakan untuk membantu dalam membaca huruf kanji.

2. Katakana
Katakana dipakai untuk menuliskan kata-kata serapan atau kata-kata asing. Bisa saja diserap dari bahasa Inggris, Perancis, atau bahasa asing lain. Terkadang ketika kita pertama kali belajar bahasa Jepang, kita bisa cekikikan sendiri bagaimana cara orang Jepang menyerap kata-kata asing tersebut. Katakana biasanya untuk menuliskan nama-nama orang asing ( termasuk kita tentunya), nama-nama negara, dan lain-lain.
3. Kanji
Kanji sebenarnya diadaptasi dari tulisan Mandarin dan bukan terdiri dari fonem-fonem seperti halnya Katakana dan Hiragana, tetapi berupa simbol-simbol yang jumlahnya bisa sampai ribuan (eits, jangan keburu takut duluan, santai saja, untung ada si furigana). Kanji biasanya dipelajari secara bertahap sejak kelas satu SD di Jepang.


Sebenarnya ada satu jenis abjad lain yang dipakai dalam Bahasa Jepang, yaitu Romaji (atau kita lebih menfgenal dengan huruf latin). Romaji adalah sebutan untuk adjad latin yang sering kita pakai dan digunakan untuk membantu orang asing belajar bahasa Jepang.